Hakikat Manusia
•
Al-Qur’an “bahwasannya tujuan pokok
diciptakannya manusia di alam ini adalah untuk mengenal Allah sebagai Tuhannya
serta berbakti kepadaNya
•
Jujun Suriasumantri (1978) manusia
adalah makhluk yang berpikir, setiap saat dari hidupnya, sejak
dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti berpikir
•
Jalaliddin (2003), manusia memiliki
dimensi : hakikat penciptaan, tauhid, moral, perbedaan individu,
sosial, ruang dan waktu
Manusia menjadi titik sentral
• Manusia
makhluk berpengetahuan
cipta, rasa,
karsa, mendirikan filsafat hidup, menentukan pedoman hidup, dan mengatur sikap dan perilku hidup agar senantiasa
terarah ke pencapaian tujuan hidup
• Manusia
makhluk berpendidikan
sejak lahir seorang manusia sudah
langsung terlibat di dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran
• Manusia
makhluk berkebudayaan
berkemampuan untuk melakukan pembatasan
diri dan menjalani kehidupan menurut azas kecukupan (basic needs) bukan menurut
keinginan
A. Sifat Hakikat Manusia
1.
Pengertian sifat Hakikat Manusia
Pada
dasarnya manusia berbeda dengan hewan karakteristik yang prinsip/berpijakan
•
Definisi Manusia menurut tokoh-tokoh :
1)
Socrates menamakan manusia sebagai Zoon Politicon (hewan yang
bermasyarakat)
2) Max
Scheller
menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier(hewan yang sakit) yang
elalu gelisah dan bermasalah
3) Charles DarwinTeori Evolusi,
yang menyatakan bahwa manusiaberasaldari primat atau kera, tetapi ternyata gagal
Ada misteri yang dianggap menjembatani
proses perubahan dari primat ke manusia yang tidak sanggup diungkapkan yang
disebut The Missing Link yaitu mata rantai yang putus.
2. Wujud, Sifat Hakikat
Manusia
Wujud
sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan yang dikemukakan oleh
paham eksistensialisme,dg maksud mnjadi masukan dalam membenahi konsep
pendidikan, yaitu :
a)
Kemampuan menyadari diri ;
b)
Kemampuan bereksistensi;
c)
Pemilikan kata hati ;
d)
Moral ;
e)
Kemampuan bertanggung jawab ;
f)
Rasa kebebasan (kemerdekaan) ;
g)
Kesediaan melaksanakan kewajiban dan
menyadari hak ;
h)
Kemampuan menghayati kebahagiaan.
B. Dimensi-dimensi Hakikat Manusia serta Potensi Keunikan,
danDinamikanya
•
Ada 4 macam dimensi yang akan dibahas,
yaitu :
1.
Dimensi Keindividualan
2.
Dimensi Kesosialan
3. Dimensi Kesusilaan
4. Dimensi Keberagaman
1.
Dimensi Keindividualan
Lysen
mengartikan individu sebagai “orang-seorang”, sesuatu yang
meruapakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in devide).
Selanjutnya individu diartikan sbg pribadi.
Seorang pakar pendidikan (M.J.
Langeveld), menyatakan bahwa :
setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya sendiri.
setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya sendiri.
•
Bahkan dua anak kembar yang berasal dari
satu telur pun hanya serupa tetapi tidk sama, apalagi identik.
•
Misal : secara fisik, mungkin bentuk
muka sama tetapi terdapat perbedaan mengenai matanya, secara kerohaniaan
mungkin kapasiatas intelegensinya sama, tetapi kecenderungan dan perhatiannya
terhadap sesuatu berbeda.
•
Kesimpulannya : masing-masing ingin
mempertahankan kekhasannya sendiri.
• perkembangan
lebih lanjut bahwa setiap orang
memiliki sikap dan pilihan sendiri yang dipertanggungjawabkan sendiri, tanpa
mengharapkan bantuan orang lain untuk ikut mempertanggungjawabkan
•
M.J. Langeveld, menyatakan : bahwa
setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat, sehingga
memerlukan pihak lain (pendidik) yang dapat dijadikan tempat bergantung untuk
memberi perlindungan dan bimbingan.
•
Sifat-sifat potensial yang telah
dimiliki sejak lahir perlu ditumbuhkembangkan melalui pendidikan agar bisa
menjadi kenyataan.
•
Dengan kata lain kepribadian seseorang
tidak akan terbentuk dengan semestinya
seseorang tidak memiliki warna kepribadian yang khas sebagai miliknya.
• Fungsi
utama pendidikan membantu peserta didik
untuk membentuk kepribadiannya, atau menemukan kediriannya sendiri.
•
Pola pendidikan yg bersifat demokrati cocok untuk mendorong bertumbuh dan potensi
individualitas.
•
Pola pendidikan yg menghambat
perkembangan individualitas (misalnya yg bersifat otoriter) pendidikan yg patologis.
• Tugas
pendidikan
menunjukkan jalan dan mendorong subjek didik bagaimana cara memperoleh sesuatu
dalam mengembangkan diri dengan berpedoman pd prinsip ing ngarso sungtuludo,
ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
2.
Dimensi Kesosialan
• Menurut
M.J. Langeveld; setiap bayi yg lahir dikaruniai potensi
sosialitas. Pernyataan tersebut diartikan setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk
bergaul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar